Wednesday, January 26, 2011

Sudah bermula.

Assalaamu'alaikum.

Keputusan JAE sudah kuterima. Alhamdulillah, aku dapat bidang yang kucuba terjah. Namun, setelah kutelaah, aku yakin ianya tidak seproduktif bidang yang lain. Apatah lagi dengan dunia sekarang lebih memfokuskan pada bidang teknikal, kejuruteraan dan seanteronya. Aku yakin bidang yang ingin kuterjah itu, sudah awal-awal lagi diajarkan padaku. InsyaAllah, semua akan berjalan dengan lancar.

Terlebih dahulu, Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah(MWTI) sudah menerimaku. Aku tahu aku sudah tidak lagi boleh meluangkan masa berjam-jam di hadapan skrin pipih ini. Tambahan pula, menurut hematku, MWTI kini lebih tegas, memandangkan daripada 72 pelajar yang dianggarkan layak memasuki MWTI, atau dalam istilah inggerisnya, 'intake', hanya 54 yang dipilih. Pembukaan kelas kedua buat pertama kali bagi pra-U 1 juga adalah suatu yang mengejutkan.

Ujian kelayakan juga dipraktikkan buat pertama kali bagi yang ingin ke aliran akademik. 'Economics' dan 'Matematik' adalah dua matapelajaran yang bakal diuji. Di MWTI, bagi yang ingin mengambil aliran akademik, mereka akan mengambil..:-
  • Bahasa Arab
  • Syariah
  • Usuluddin
  • Bahasa Melayu dan Sastera
  • General Paper (GP)
  • Economics
  • Matematik; serta
  • Al-Qur-an.
Mengenai H1 dan H2, aku tidak begitu pasti memandangkan masa Orientasi kelmarin, ianya hanya ditayangkan buat seketika, secara keseluruh.

Masanya sudah tiba. Aku harus mendisiplinkan diriku. Tiada lagi berjam-jam di hadapan komputer riba ini, di hadapan sebarang skrin pipih. Aku harus cuba untuk mulakan ulangkaji secepat mungkin. Ingat, aku berhadapan dengan pelajar Maktab kebanyakan.

Tahun ini juga bakal kucuba untuk tembusi 'pasaran' bahas. Akan kuusaha segigih mungkin untuk memasuki peringkat akhir Bahas 4PM. Permudahkanlah urusanku ya Allah.

Akhir kalaam,
Wassalaamu'alaikum.
ps.: Mampukah aku menyesuaikan diri? Semoga aku dapat menerima segala macam tohmahan dengan hati tabah. InsyaAllah.

Wednesday, January 19, 2011

So hard.

Assalaamu'alaikum.

Weathers in Singapore has been very cold lately. Wonder how would it be like if i were to reside in a minus zero degrees celcius' country. O level results gotten and thank God i scored in all of the subjects. Just that it really really didn't meet my expectations. Well to think on the positive side, I was quite lucky as compared to many of my other friends. Some didn't even get a credit for it (as far as i'm being told).

Recently, I was away to Malacca from Saturday(15th) to Monday afternoon. I was quite flabbergasted at the sight of many Malaysian women wearing a tudung with tight jeans. Some even wore a t-shirt with the hands bared. I was then brought to the thought of many malaysian women that were very very angry at the sight of the famous Malaysian singer, Siti Nurhaliza. From Youtube, to the forums, many have laid down their inner thoughts of what they called as a 'tudong' that Siti wears.

Some of the comments were as such, " baek tkyaa pakai tudong an! buat malu Islam je (Might as well take off that headscarf ! what a disgrace to Islam !) "

We should instead make supplications to her, May Allah gives her His guidance. At the very least, Siti has made it clear that what she is wearing right now is not a tudong like many assumed it is. And at the very least too, she has also made it very clear that what she is doing right now is towards achieving good values. What some of them are doing right now really depicts the saying "The pot calling the kettle black."

I'm not condemning anyone here. I am merely stating facts.

A gentle reminder here. To those who owns a website containing gossips, do have in mind that what ur doing is a sin and please stop stating statements like " tak takot dose ke artis2 nie..(don't these artistes afraid of making sins?)" etc etc. Do bear in mind that what ur doing urself is a sin.

Back to the topic:-

Sometimes, i do think that life is indeed unpredictable. I've just gotten my O level results, and it was bad. Just hope that there are wisdoms behind it.

I was kinda stupefied upon staring at those Cs. Even for Geography, i was expecting sumthing like A2 or B4, but i was proven wrong.. Just imagine, for both Physical and Human. I can still remember i got my very own favourite topics, and the all the 4 question was like, so direct. I was very confident i could score. While others were frustrated, i was smiling upon exiting the hall! Yet i still got a mere C5. Maybe my problem was.. I was TOO confident. Over confident.

I am right now dithered over which instituition am i inclined to. Madrasah Wak Tanjong or Polytechnic. Thank God I've been accepted to Madrasah Wak Tanjong, but I've yet to confirm my decision as the Polytechnic's results are still pending.

If i go to Madrasah Wak Tanjong, I've to really do my all out in it, meaning i cannot anymore spent hours in front of the screen. This is A-levels mind you! I've to really sacrifice my this mere 2 years.

If i proceed with the Polytechnic(with the courses that i want of course), I can just get the diploma and start working. And that will be 3 years.

Oh God. Show me your guidance.
Assalaamu'alaikum.

Saturday, January 1, 2011

9 hari lagi.

Assalaamu'alaikum.

Jendela 2011 akhirnya dibuka. Mahu atau tidak, ia sudah pun menyambut kita dengan tangan terbuka. Ini juga bermakna kita - yang telah menduduki peperiksaan GCE peringkat O - cuma tinggal sembilan hari lagi untuk mengetahui atau mendapat keputusan kita.

Aku tahu ramai sudah pun membuat rencana akan masa hadapan mereka. Ada yang mahu ke Poly, JC dan ITE. Ada juga yang ingin ke bidang ukhrawi. Namun, aku masih belum membuat keputusan. Aku tidak sanggup bersedih jika aku tidak dapat mencapai ukur tara yang diperlukan untuk sesuatu institusi tersebut. Tambahan, aku merupakan orang yang cepat panik. Ya Allah, permudahkanlah urusanku.

Untuk mendapat 30 sebagai agregat keseluruhan pun aku tidak berani untuk membayangkan. Aku masih merasakan agregatku akan melebihi 30. Mana harus aku pergi jika perkara sedemikian berlaku? Sesal sudah tiada guna lagi. Aku harus cepat merancang.

Ada yang menyarankan agar kupergi ke rumah terbuka Poly, atau dalam istilah inggerisnya, Open house, tapi aku benar-benar rasakan Poly bukannya tempat bagiku. Aku tahu kadang kala, sesuatu yang kita suka itu merupakan perkara yang tidak baik untuk kita, begitu juga sebaliknya. Haiz, hanya Allah saja yang tahu betapa runsingnya aku tika dan saat ini.

Berbagai gambar menyambarku. Aku malu untuk berdepan dengan mereka, iaitu guru-guruku. Mereka telah mengajarku dengan sedaya upaya mereka, dengan penat lelah mereka, ditambah pula dengan gaji yang rendah. Di sini, aku ingin mengambil kesempatan untuk memohon maaf kepada semua guru-guru, baik yang telah mengajarku, mahupun yang belum. Aku sedar kekuranganku. Akan aku berusaha untuk menjadi insan yang lebih berguna kelak. InsyaAllah.

Pejam celik pejam celik, masanya akan juga tiba. Ya Allah, berilah aku kekuatan serta hidayahmu. Semoga aku dapat menempuhi segala rintangan, cubaan, ujian dan dugaan yang mendatang dengan tenang. Jadikanlah aku insan yang berguna di muka bumi ini.

Sampai di sini sahaja tulisanku kali ini,
Assalaamu'alaikum.

Friday, December 24, 2010

Have faith in Him.

Assalaamu'alaikum.

I've been noticing something extraordinary amongst us Muslims. Though they also 'threaten' the Christians, but Muslims seem to be the one more 'inclined' or concerned in that sense. The all-seeing-eye, pyramids, American dollar note.. yaa, some of you may already know what i'm gonna say. Yes, illuminati.

I can see many Youtubers, uploading their what-they-believed stories. Indeed some of them are true whereas some are just a mere coincidence. I'm not condemning any of them, in fact, I know that they are just concerned about what this world may turn out in the near future, and they just want us to be prepared, that is with the New World Order(NWO). However, from the videos itself, some of them are just inviting trouble, with the words they used.

I know that internet has since been very influential in the world. It is as if, without it, we can hardly live. However, don't you think it is better to educate our child first about these things rather than emphasising it on the net? I mean, words of mouth can spread even faster than the internet. Isn't it just 'okay' to say that there are just too many videos on the net? I mean, if we could think it as a whole, don't these too-many-videos are just plain 'irritating' to some of the teenagers? Indeed at this age, we teenagers seem to want to know more of these things, but if there are just too many of them, just where can we start from? The arrivals? Age of Dajjal? The revivals? Some even went to the extent of COPYING the same whole thing, and made it 'his' video. I'm not saying you can't even post videos regarding illuminism, but could you please at least, 'copy' it for the sake of making people understand it better, that is, make the words simpler, more comprehensive and not merely copying it and 'paste' it. Well, i won't stop you from uploading new videos regarding illuminism, but i just wanna highlight, or suggest something that may make you consider in putting these to your videos or descriptions...
"My this video is merely a concern, you may want to watch mine, or the others. Ultimately, Qur-aan is still the most you have to seek followed by the Hadeeth. Allaahu A'lam."
At least by doing that, u do not just do a favour to the youngsters, but also the elders. Well, the internet is not monopolised by teenagers alone right? You can still use the mass media internet to engage people's awareness of the surroundings, but do bear in mind to not use enraging, or provocative words in ur 'post' such as in your Facebook status.
For example, " Boycott Starbucks! Stop the NWO! Say NO to Coca Cola! "
Please stop these kind of things. Even if it's true, do you really think this works? Or do you just do it for the sake of following others? Well, if you really think all these should be done, that is to say provocative words to tell people, then think again. You will soon realise that everything, right from your very own t-shirt to your shoes. All gotta do with Illuminati. Even the favourite music/song you hear. For example Maher Zain. Though his songs are Islamic-based, have a look at his labels, that is Awakening Records. 'Google' on it. I'm not saying it's directly dealing with Illuminati, but just think of the logo. Why must a one-eye appear on the logo, is it really a just mere coincidence, or is it of a deliberate attempt? Think. Still not satisfied? Have a look at one of the artistes associated with Awakening Records, Ashar Khan. Google it and you will know what i mean. Why must they 'highlight' just an eye? Whatever it is, just pray for the best. Make supplications. Have faith in Him. Remember, no matter how good a song may be, it can't still beat the Qur'an.

Do take note that no matter how much 'secrets' they may hold, and we know not any of them, Allah still already knows it. Indeed. Take a look at the 9th Surah in the Qur-aan, التوبة, verse 78:-
"Know they not that Allah knows their secret ideas, and their Najwa (secret counsels), and that Allah is the All-Knower of the unseen."
Hence, do not feel agitated by all these agendas and such. Have complete faith in Him, Allah.
With that,
Assalaamu'alaikum.

Tuesday, December 21, 2010

Hati-hatilah.

Assalaamu'alaikum.

Entah kenapa, hatiku tergerak untuk menulis tentang sesetengah 'ustaz' di negara jiranku. Kadang-kadang, aku benar-benar tersentak. Apa yang sebenarnya ingin dimaklumkan oleh pihak itu? Aku lihat di Youtube, ada yang membuat video, mengutuk ustaz-ustaz yang dianggapnya sebagai 'Wahhabi' dengan meletakkan subjeknya sebagai, " akhlak ustaz 'Salafi' Rasul Dahri ". Keaiban ustaz itu diserlahkannya. Terdapat satu lagi video, yang membingungkan, mengenai keberadaan Allah, juga berkaitan dengan ustaz yang digelar sebagai Wahabi itu.

Kukunjungi blog 'Abu Syafiq'. Astaghfirullah, berbagai tohmahan dilemparkan kepada beberapa individu yang digelarnya sebagai Wahhabi. Kulihat di sebelah kiri, di bahagian yang menunjukkan keterangan singkat mengenai dirinya, dia mengaku sebagai seorang pensyarah. Aku sangkal dakwaan itu. Bukankah seseorang ustaz itu harus menunjukkan sikap yang positif dalam kehidupan hariannya? Aku sedar tidak semua insan sempurna, tiada manusia yang dapat lari dari membuat kesalahan, tapi apa yang ditulis di blognya benar-benar tidak menunjukkan keterampilannya sebagai seorang pensyarah, atau ustaz sebagai keseluruhannya.

Untuk makluman ramai, aku sudah lama 'memerhatikan' blog ini. Bayangkan jika aku ialah seorang mualaf, atau pada lain, seorang yang baru bertukar agama ke Islam. Sesungguhnya dakwaan-dakwaan yang dilemparkannya, kebanyakan mempunyai potensi untuk memecah-belahkan umat Islam. Di atas, terang-terang menulis ISLAM vs WAHABI. Seseorang itu akan secara langsung berfikiran, "Bukankah Islam satu agama yang damai, mengapa Islam harus saling lawan-melawan?"

Selain itu, aku dapati bahawa hujjah-hujjah yang ditunjukkannya, boleh dikatakan kesemuanya, tidak berasas sama sekali. Hampir kesemua atau semua hanya bersuarakan latar dan gambar, dan bukan secara video yang sebenar. Nah.. di sini, kita dapat nilai di mana kesahihannya. Dalam tulisannya bertarikh 18 Disember 2010, dia mengatakan bahawa Ustaz Asri ialah Syiah. Astaghfirullah. Pernahkan Dr. Asri mengaku sedemikian? Na'uuzhubillahi min zhaalik.

Banyak lagi fitnah telah dilemparkannya. Melalui blog ini, aku ingin tekankan pada para pembaca, agar sentiasa berhati-hati tika mengunjungi blog-blog sebegini. Usah terpengaruh dengan hujjah-hujjah yang disampaikannya. Rujukilah Al-Qur-aan dan Hadith.
" Sesungguhnya aku tinggalkan pada kamu dua perkara tidak akan kamu sesat selama kamu berpegang dengan keduanya: (iaitu) Kitab Allah(Al-Qur-aan) dan Sunnah Rasulnya. " - Hadith riwayat Maalik.

Berikut adalah blog-blog yang harus diawasi ramai:-
1) http://abu-syafiq.blogspot.com/

2) http://khazanah-salafiyyah.blogspot.com/

3) http://al-ghari.blogspot.com/

Sekian daripada saya,
Assalaamu'alaikum.

Sunday, December 19, 2010

Pressures.

Assalaamu'alaikum.

O Allah. it's nearing. the O level results.i am not prepared.. yet. just hope that everybody that 'happens' to be there, watching us getting our results, will not look down on us. i am really scared, afraid of the moderation thingy, what's more i know i didn't really give my all out in it, the O level examinations. i know i can do better. well, what i meant was, i was too nervous i forgot many of the points i revised. it was all in my head i know, but just when the time given was 15 mins to the end, i was like, " YA ALLAH ! how can i possibly finish off the rest of this? "

problem i was having.. time management.

Ahh.. i just don't know how to really control myself..at first i thought since it was a major examination, i'll be all set, ready. but i just can't. i know anyone reading this post of mine will certainly think that i was just blabbering as i'm afraid my results will be bad. but just imagine, to whom can u really confide besides Allah and u urself. nobody really understands you. only u yourselves know better. i just wrote onto this blog as i feel i can deliver my feelings well, besides having the interest to improve my language.

and the reason why i didn't make this blog private is simply because i want people to correct my language.. and not specifically written to make people sympathises with me..

nah.. forget about it.. i just can't imagine this. how in the world can i further my studies in a 'conmortable zone' if i were to get bad results? Where am i to go? I just don't know, i'm not looking down on ITEs, but it's just that i'm afraid i can't adapt to its surroundings.the school is good no doubt, with all the courses etc. but it's just that i'm afraid i'll get 'outcast' in that sense. As for polytechnics, sumtimes, i just don't know, am i a 'hands-on'-person, or am i a theoretical person, in the sense where i prefer studying over practical thingy. well i think i can only decide of which when i really get my results.. O Allah let there be a miracle.

ps: do pray for me..:)

Till then,
Assalaamu'alaikum.

Monday, December 13, 2010

Bersyukurlah.

Assalaamu'alaikum...

Aku dilahirkan putih. Kulitku cerah, sampaikan ada bangsa asing yang mengingat aku adalah anak kepada bangsa Cina. Ibu bapaku pernah menceritakan padaku tentang jururawat-jururawat yang gemar bermain-main dengan rambutku yang kerinting. Pada usia 7-9 tahun pula, kakak-kakak senior mencubit-cubit pipiku. Alhamdulillah, ianya masih segar di ingatan. Waktu itu, apakan daya aku. Hanya biarkan saja. haha.. Tatkala itu, aku masih kecil, masih pendiam, malu-malu lagi. Begitu pantas masa berlalu. Kini, usiaku 17.

Semakin aku membesar, aku mula sedar. Satu demi satu pemberian Tuhan mula 'diambil' semula. Mungkin seketika, mungkin saja hingga ajal aku temui. Mulanya, aku berasa pelik. Mana kulitku yang cerah? Mana sifat pendiamku? Abang-abangku pun ada yang semakin gelap, tapi tidaklah segelap aku. Bila kulihat diriku di cermin, hari semakin hari, wajahku seperti orang Afrika.hehe.. ditambah pula dengan rambutku yang kerinting. Wadduh!

Namun, hari demi hari juga, aku semakin matang. Aku mula sedar akan kepentingan bersyukur. Dengan secara langsung, perkara ini membuatku lebih menghargai seseorang bukan melalui warna kulit. Sebaliknya, keluhuran hati. Bak kata pepatah, "Yang indah itu bahasa, yang baik itu budi."

Dahulu, aku kerap berfikiran bahawa mereka yang berkulit cerah adalah mereka yang beruntung dan sangat bertuah. Setelah aku mula mengalami perubahan sebegini, aku mula faham. Apalah ada pada warna kulit kalau akhlaknya begitu jauh dari apa yang disyariatkan agama.

Allah tidak mungkin akan mengadili seseorang berdasarkan warna kulit. Sesungguhnya Allah Maha Adil. Kupanjatkan syukur padaMu Ya Allah. Semoga aku dapat menjadi insan yang tunak bersyukur pada segala kehendakMu, insyaAllah.

Kulihat sentiasa di kaca televisyen masih ramai manusia bergelimpangan dengan ada yang bertiadakan rumah dan berbaring beralaskan debu. Rawan hati ini melihat tragedi musibah yang mereka alami. Jika diberi peluang, aku ingin sekali membahagiakan mereka. Aku ingin melihat senyuman terukir di bibir mereka. Tawa mereka begitu mahal. Aku tidak dapat menahan sebak tika melihat mereka bersendirian, tanpa perlindungan ayah mahupun ibu mereka. Ingin sekali kutidur bersama mereka, memeluk, memanjakan mereka.

Suara sepi, jeritan batin tiada didengar. Dunia seakan memejamkan mata. Manusia bertebaran di lantai, dengan peluru seakan 'melekat' di badan. Bayi, ibu, anak-anak kecil, semuanya digulingkan. Nilai kemanusian sudah pupus, sudah mati. Bilakah dunia ini akan aman? Bagaikan pepasir di pantai, tenang tanpa tekanan. Ditiup angin ia bertebaran, dibawa air, ia berlarian. Oh Allah, permudahkanlah urusan mereka.

Kita yang di Singapura, begitu bermanjakan hidup yang nian aman.. tiada banyak musibah. Alhamdulillah. Walaupun begitu, kudapat lihat justeru ramai, hatta yang beragama Islam, begitu mudah melanggar atur cara atau hukum-hukum Islam yang boleh dianggap basics. Ya Allah, berilah petunjukmu pada mereka yang masih dahagakan hidayahmu.

Sebelum aku mengakhiri kalamku ini, aku ingin merayu pada sekalian insan termasuk diriku agar sentiasa bersyukur dengan apa yang kita ada. Ingatlah mereka yang susah. Sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah sementara. Kita tidak tahu bila ajal kita akan sampai. Ya Allah, semoga aku digolongkan dalam orang-orang yang beriman kelak.

Assalaamu'alaikum.